Shrinkage adalah istilah yang sering digunakan dalam industri ritel untuk menggambarkan kehilangan barang atau persediaan yang tidak disengaja, hal ini terjadi ketika jumlah barang yang tercatat dalam sistem inventaris berbeda dengan jumlah barang yang sebenarnya ada di lokasi penyimpanan. Shrinkage dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pencurian, kerusakan barang, kesalahan administrasi, atau kesalahan dalam pencatatan inventaris.
Pencurian oleh karyawan atau pelanggan adalah penyebab utama shrinkage. Ini bisa terjadi di dalam toko dengan cara yang cerdik seperti menyembunyikan barang atau tidak mencatat transaksi dengan benar, atau selama pengiriman barang dari gudang hingga kendaraan. Ketika melibatkan pihak ketiga, seperti perusahaan pengiriman, pengawasan ekstra dan audit ketat sangat diperlukan.
Barang yang rusak selama penyimpanan atau pengangkutan juga berkontribusi pada shrinkage. Kerusakan bisa terjadi karena penanganan yang tidak tepat, kondisi penyimpanan buruk, atau kecelakaan.
Misalnya, keramik atau barang elektronik sering rusak jika tidak dikemas dengan baik. Selain itu, perubahan suhu dan kelembaban dapat merusak barang seperti makanan, minuman, tekstil, dan bahan kimia. Kerusakan ini menyebabkan kehilangan fisik dan biaya tambahan untuk penggantian atau perbaikan barang.
Kesalahan dalam pencatatan atau pengelolaan inventaris dapat menyebabkan selisih antara jumlah barang yang tercatat dan yang sebenarnya ada. Ini bisa terjadi karena human error seperti salah memasukkan data atau kesalahan perhitungan, sistem manajemen inventaris yang tidak efektif atau tidak terintegrasi juga meningkatkan risiko kesalahan.
Misalnya, penggunaan sistem manual atau spreadsheet yang tidak terhubung dengan sistem penjualan dapat menyebabkan data inventaris tidak akurat. Selain itu, kurangnya pelatihan karyawan dalam pengelolaan inventaris juga berkontribusi pada risiko ini.
Barang yang melewati usia pakai atau tidak layak dijual juga menyebabkan shrinkage, produk makanan dan minuman seringkali harus dibuang jika kadaluarsa untuk menjaga keamanan konsumen.
Selain itu, barang yang rusak atau cacat selama produksi atau distribusi juga tidak dapat dijual dan harus dikeluarkan dari inventaris. Pengelolaan stok yang kurang efisien, seperti kesalahan dalam memprediksi permintaan pasar, dapat menyebabkan penumpukan barang kadaluarsa atau tidak layak jual.
Shrinkage dapat berdampak negatif pada bisnis, termasuk penurunan profitabilitas, peningkatan biaya operasional, dan penurunan kepuasan pelanggan. Kehilangan barang berarti kehilangan potensi keuntungan yang diperoleh dari penjualan barang tersebut. Selain itu, shrinkage juga dapat merusak reputasi bisnis jika tidak ditangani dengan baik.
Memanfaatkan sistem manajemen inventaris yang terintegrasi dapat membantu dalam memantau barang secara real-time. Dengan teknologi ini, bisnis dapat dengan mudah melacak pergerakan inventaris, mengetahui jumlah stok yang akurat, dan mendeteksi kesalahan atau ketidaksesuaian dengan cepat.
Teknologi seperti RFID (Radio Frequency Identification) dan barcode scanning juga dapat mempercepat proses penghitungan stok dan memastikan data yang lebih akurat.
Keamanan yang ditingkatkan di toko dapat memainkan peran besar dalam mengurangi shrinkage. Pemasangan kamera CCTV di area strategis, penggunaan sistem alarm, dan penerapan pengawasan karyawan yang lebih ketat dapat membantu mencegah tindakan pencurian.
Sistem EAS (Electronic Article Surveillance) juga efektif dalam mendeteksi barang-barang yang belum dibayar, memberikan lapisan perlindungan tambahan untuk produk-produk berharga.
Pelatihan karyawan adalah elemen penting dalam mengatasi shrinkage, karyawan perlu dilatih untuk memahami pentingnya pengelolaan inventaris yang tepat dan cara mengidentifikasi potensi penyebab shrinkage.
Pelatihan ini bisa mencakup cara-cara memeriksa barang yang masuk, bagaimana menangani barang dengan benar untuk menghindari kerusakan, dan langkah-langkah untuk mengamati serta melaporkan perilaku mencurigakan.
Audit inventaris yang teratur membantu memastikan bahwa catatan stok sesuai dengan jumlah fisik barang, mengidentifikasi dan mengatasi masalah sebelum mereka menjadi besar. Pemeriksaan ini juga membantu dalam mendeteksi tren atau pola shrinkage yang dapat diatasi dengan langkah-langkah pencegahan yang sesuai.
Jadi, istilah shrinkage bukan hanya untuk barang yang hilang karena dicuri saat waktu operasional toko tapi ini juga bisa mengindikasikan barang hilang karena kesalahan inventaris dan barang rusak.
Dengan menerapkan strategi-strategi seperti penggunaan teknologi, meningkatkan keamanan, pelatihan karyawan, dan audit secara berkala, bisnis dapat secara signifikan mengurangi risiko shrinkage dan meningkatkan efisiensi operasional serta profitabilitas.
Memahami penyebab utama shrinkage dan mengambil tindakan preventif adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan dan kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.
Kami menawarkan berbagai sistem untuk menunjang bisnis retail Anda, tingkatkan efektivitas, efisiensi, analisa pelanggan, dan sistem keamanan bersama Handal Technology. Hubungi kami
View ProductsExplore Customized Security and Efficiency Solutions for Your Needs