Di tengah tingginya persaingan dan naiknya biaya operasional, mempertahankan omzet bisnis playground anak terutama yang berada di dalam mall bukanlah perkara mudah. Banyak pengelola mulai menyadari bahwa daya tarik wahana permainan saja tidak cukup. Dibutuhkan pendekatan yang lebih strategis dan berbasis data untuk menjaga performa bisnis tetap stabil.
Saat ini, playground bukan hanya tempat anak-anak bermain, tapi juga menjadi bagian dari gaya hidup keluarga urban. Banyak playground yang mengusung konsep edutainment, sensory play, hingga pengalaman interaktif berbasis teknologi. Namun, dengan tren ini datang pula ekspektasi yang lebih tinggi dari para orang tua dan kompetisi yang semakin ketat antar tenant hiburan di mall.
Sewa tempat di mall, listrik, keamanan, kebersihan, dan gaji staf shift menjadi beban bulanan yang besar. Ditambah lagi dengan kebutuhan perawatan alat bermain secara rutin agar tetap aman dan menarik.
Risiko cedera hingga kehilangan anak bisa terjadi jika pengawasan longgar atau alat bermain tidak sesuai standar. Playground perlu sistem keamanan seperti CCTV, gelang identifikasi, dan staf di titik strategis.
Jumlah pengunjung sangat bergantung pada ramainya mall. Saat sepi, playground ikut terdampak. Diperlukan strategi kreatif seperti promo, kerja sama tenant, atau event rutin untuk tetap menarik pengunjung.
Persaingan ketat, apalagi jika dalam satu mall terdapat lebih dari satu playground. Pengelola harus punya keunikan konsep, alat bermain, atau pelayanan agar tidak kalah saing—termasuk siap perang harga yang bisa menekan margin.
Anak-anak rentan terhadap penyakit, sehingga kebersihan area bermain harus terjaga. Playground yang terlihat kotor bisa langsung ditinggalkan oleh orang tua, jadi standar kebersihan menjadi kunci kepercayaan.
Mengikuti jam mall (10 pagi–10 malam) berarti butuh manajemen SDM yang efisien. Tanpa penjadwalan yang baik, staf bisa kelelahan dan pelayanan menurun.
Keluhan tentang keamanan, pelayanan, atau kenyamanan bisa muncul kapan saja. Dibutuhkan tim yang sabar, responsif, dan komunikatif dalam menghadapi orang tua dengan berbagai karakter.
Lonjakan kunjungan biasanya hanya terjadi saat libur sekolah atau akhir pekan. Di hari biasa, pengunjung bisa sepi, membuat pendapatan tidak stabil dan sulit diprediksi.
Omzet pada bisnis playground sering kali tidak stabil karena berbagai faktor yang saling berkaitan. Salah satunya adalah sifat kunjungan yang musiman, ramai saat akhir pekan, libur sekolah, atau hari besar, namun cenderung sepi di hari kerja biasa.
Selain itu, ketergantungan pada traffic pengunjung mall membuat omzet ikut menurun saat mall sedang sepi. Persaingan antar playground dalam satu lokasi juga bisa mempengaruhi jumlah pengunjung, apalagi jika kompetitor menawarkan harga lebih murah atau fasilitas lebih menarik.
Biaya operasional yang tinggi, seperti sewa tempat dan gaji staf, juga memperkecil margin keuntungan, apalagi jika tidak diimbangi dengan strategi pemasaran yang efektif atau sistem pengelolaan yang efisien. Tanpa pendekatan berbasis data, pengelola cenderung kesulitan memetakan pola kunjungan dan memanfaatkan jam-jam sepi untuk meningkatkan penjualan.
Untuk menjaga omzet bisnis playground tetap stabil, pengelola perlu menerapkan strategi yang berbasis data dan efisiensi operasional. Salah satunya dengan menggunakan sistem komputerisasi people counting system, dengan ini pengelola bisa mengetahui jumlah pengunjung secara real-time, memantau jam-jam tersibuk, dan menganalisis efektivitas promosi. Data ini membantu pengambilan keputusan terkait penjadwalan staf, waktu ideal untuk membuat promo, hingga merancang program loyalitas yang tepat sasaran.
Baca Juga: People Counting System Pada Bisnis Playground
Selain menggunakan people counting system, pengelola tetap harus memperhatikan hal-hal berikut untuk menjaga operasional bisnis tetap berjalan dengan maksimal dan menjaga omzet agar tetap stabil
Pemasangan CCTV di setiap sudut area bermain dapat meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak. Ditambah dengan SOP keamanan seperti penjaga di titik masuk/keluar serta penggunaan gelang identifikasi anak, sistem ini bisa mencegah kehilangan anak, membantu penyelesaian konflik dengan orang tua, dan memantau kejadian yang berpotensi membahayakan.
Mengatur jadwal staf berdasarkan data kunjungan bisa menekan biaya tanpa mengorbankan kualitas layanan. Misalnya, memperkuat tim saat jam sibuk dan mengurangi jumlah staf saat jam sepi. Ini membantu menjaga efisiensi SDM dan mencegah kelelahan staf.
Kebersihan area bermain harus menjadi prioritas harian, mulai dari mainan, lantai, hingga fasilitas umum. Penggunaan bahan anti bakteri dan sistem pembersihan berkala wajib diterapkan, playground juga bisa menampilkan info protokol kebersihan secara terbuka agar orang tua merasa tenang.
Dengan sistem keanggotaan, pengunjung lebih terikat untuk kembali, tak hanya saat traffic mall ramai. Program ini bisa berupa diskon khusus member, akses event terbatas, atau poin reward. Selain meningkatkan loyalitas, komunitas juga menciptakan kedekatan emosional antara pengunjung dan brand playground.
Menggunakan data People Counting System untuk mengetahui hari dan jam paling sepi, lalu isi dengan program kreatif seperti weekday promo, kelas mini, atau storytelling session. Event seperti ini bisa menarik pengunjung di luar jam ramai dan meratakan pendapatan.
Staf yang sabar, sigap, dan ramah bisa jadi kunci utama kepuasan pengunjung. Pelatihan rutin tentang komunikasi dengan anak dan orang tua, penanganan situasi darurat, serta etika kerja sangat penting.
Di tengah tantangan biaya operasional tinggi, persaingan ketat, serta perubahan perilaku pengunjung, pengelola playground di dalam mall dituntut untuk lebih strategis dan adaptif. Tidak cukup hanya mengandalkan wahana bermain yang menarik, namun dibutuhkan pendekatan berbasis data, peningkatan pelayanan, serta efisiensi operasional.
Penerapan teknologi seperti people counting system, sistem keamanan terintegrasi, dan strategi marketing yang terarah akan membantu menjaga stabilitas omzet serta meningkatkan pengalaman pengunjung secara keseluruhan. Playground yang responsif terhadap tren dan kebutuhan pelanggan akan lebih siap bertahan di tengah dinamika pasar.
Tantangan pada bisnis playground di mall makin kompleks. Simak bagaimana penggunaan teknologi dan strategi efisien lainnya bisa bantu menjaga omzet
View ProductsExplore Customized Security and Efficiency Solutions for Your Needs